Gas alam berjangka AS terus naik selama perdagangan New York pada hari Selasa (15 Oktober) karena para pedagang menutup posisi untuk mengantisipasi cuaca yang lebih dingin dan peningkatan permintaan pemanas di wilayah Barat Tengah dan Timur Laut. Meskipun terjadi kenaikan baru-baru ini, tren pasar secara keseluruhan masih bearish.
Cuaca dingin mendukung permintaan jangka pendek
Gas alam berjangka naik tipis pada Selasa pagi karena cuaca dingin membawa peningkatan permintaan pemanas di sebagian besar wilayah Amerika Serikat. Para analis mencatat bahwa meskipun pasar secara keseluruhan tetap berhati-hati, cuaca dingin yang terjadi baru-baru ini telah memberikan beberapa dukungan. Kontrak November turun 13,8 sen pada sesi perdagangan hari libur Hari Columbus hari Senin, jatuh di bawah level penting $2,50 untuk pertama kalinya sejak Agustus lalu.
Suhu dingin di wilayah Barat Tengah dan Timur Laut minggu ini diperkirakan akan mendorong permintaan nasional yang kuat, menurut EBW Analytics. Namun, cuaca yang sejuk di Texas dan Amerika Serikat bagian selatan diperkirakan akan meredakan situasi ini, sehingga menyebabkan melemahnya permintaan dalam beberapa minggu mendatang karena suhu yang sedang.
Prakiraan cuaca: permintaan beragam
Prakiraan cuaca Layanan Cuaca Nasional untuk tanggal 15-21 Oktober menunjukkan permintaan untuk paruh pertama minggu ini karena suhu yang lebih dingin di wilayah Barat Tengah dan Timur Laut, dengan suhu tertinggi pada kisaran 40an hingga 50an dan terendah pada kisaran 20an hingga 30an. Namun, permintaan diperkirakan akan berkurang pada akhir pekan ini karena Amerika Serikat bagian selatan mengalami suhu yang nyaman pada tahun 70an dan 80an. Keseimbangan antara kuatnya permintaan di wilayah utara dan lemahnya permintaan di wilayah selatan diperkirakan akan membatasi momentum kenaikan dalam jangka pendek.
Ekspor gas alam cair: pendorong utama permintaan di masa depan
Ke depan, ekspor gas alam AS, khususnya gas alam cair (LNG), diperkirakan akan menjadi pendorong utama permintaan. Badan Informasi Energi AS (EIA) memproyeksikan ekspor LNG AS akan meningkat dari 12,1 miliar kaki kubik per hari (Bcf/d) pada tahun 2024 menjadi 13,8 miliar kaki kubik per hari (Bcf/d) pada tahun 2025. Peningkatan kapasitas ekspor, ditambah dengan konsumsi domestik yang datar, diperkirakan akan mendukung harga yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
Beberapa fasilitas ekspor LNG baru dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024, termasuk proyek LNG Plaquemines dan Corpus Christi LNG Fase 3. Perkembangan ini diperkirakan akan semakin meningkatkan ekspor gas alam AS, dengan proyek LNG Plaquemines dijadwalkan untuk memulai operasi Tahap 1 dan Tahap 2 masing-masing pada musim semi tahun 2025 dan akhir tahun 2025.
Prospek Pasar: Netral hingga Bearish
Meskipun cuaca yang lebih dingin mungkin mendukung harga gas alam dalam jangka pendek, pasar secara keseluruhan masih berada di bawah tekanan. Harga berjangka masih di bawah level teknis utama, dengan cuaca yang sejuk di Amerika Serikat bagian selatan diperkirakan akan membatasi permintaan. Namun, prospek jangka panjang lebih baik karena peningkatan ekspor LNG, yang dapat mendukung kenaikan harga secara bertahap hingga tahun 2025. Untuk saat ini, pedagang harus menjaga pandangan hati-hati.